BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, May 6, 2015

Mengangkat Tangan sewaktu berdo'a

Pertanyaan :

Mohon pencerahannya mengenai doa hbs sholat mengangkat kedua tangan krn ana pernah diksh tau sm kuwaiti ga ada sunahnya ktnya? Yg sunah hbs adzan n sblm qomat jg menggunakan kopeah ato topi haji pernah jg ditanya knapa make itu mo sholat? Jazakalloh khoir.

Jawab :
Landasan hadits :
إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ

“Sesungguhnya Allah itu sangat pemalu dan Maha Pemurah. Ia malu jika seorang lelaki mengangkat kedua tangannya untuk berdoa kepada-Nya, lalu Ia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa” (HR. Abu Daud 1488, At Tirmidzi 3556, di shahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ 2070)
Dalil yg tidak mengangkat tangan..
كان النبي صلى الله عليه وسلم لا يرفع يديه في شيء من دعائه إلا في الاستسقاء ، وإنه يرفع حتى يرى بياض إبطيه

“Biasanya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam tidak mengangkat kedua tangannya ketika berdoa, kecuali ketika istisqa. Beliau mengangkat kedua tangannya hingga terlihat ketiaknya yang putih” (HR. Bukhari no.1031, Muslim no.895)

Ada bbrp poin yg perlu dipahami terkait pertanyaan doa tadi:

1. Doa setelah shalat itu adalah semua rangkaian dzikir yg kita baca setiap selesai shalat. Mulai dari istighfar 3x, allahumma antas salaam, sampai ayat kursi dan 3 qul. Itulah doa setelah shalat yg disunnahkan, yg klu dimasjid2 kuwait byk dipasang didinding masjid. Selain dari itu, maka tdk ada sunnah berdoa setelah shalat, baik pribadi apalagi beramai2. Klu sekali2 mngkin msh boleh hukumnya. Apalagi klu lingkungannya di indonesia terutama jawa yg kulturnya begitu.

2. Waktu mustajab berdoa kepada Allah adalah: spertiga malam trakhir, antara adzan dan iqamah, saat berbuka, dlm perjalanan, saat sujud. Selain dari waktu2 itu, kita boleh berdoa kpd Allah kapan saja tanpa melazimkan waktu tertentu.

3. Dlm berdoa kpd Allah, Rasulullah pernah mngangkat tangan, bahkan saat istisqa atau mau perang sangat tinggi Beliau mngangkat tangan, kalau saat khutbah dgn jari telunjuk ke atas, dan seringkali tanpa mngangkat tangan.
Secara umum mengangkat tangan itu boleh, berdasarkan hadits kisah laki2 yg makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia tumbuh dgn yg haram. Lalu dia berdoa kpd Allah dg sgala syarat2 istijabah, yaitu: wajah lusuh, pakaian lusuh, tangan diangkat tinggi ke atas. Tapi, tdk dikabulkan krn yg haram2 tadi.

4. Klu dikuwait, mngkin mdh meluruskannya krn lingkungan yg kondusif. Klu ditanah air tdk mudah. Apalagi kultur NU. Bisa dibilang sesat kita bila tdk berdoa. Maka bila krn masalah yg mubah ini kita tinggalkan lalu berakibat mudharat yg lebih besar, bolehlah kita mengalah, dgn tetap ada upaya edukasi kpd masyarakat dan ummat.

Wallahu A'lam...
Tambahan, doa jangan dipahami adalah yg berupa permintaan... ini salah sama sekali.

Lihat hadist Rasul: Doa yg paling baik adalah doa hari arafah. Dan doa yg paling afdhal yg aku dan para nabi mengatakannya adalah: Laa ilaaha illalllah wahdahu laa syarikalah.... (hadits shahih)

Lihat, adakah permintaan atau permohonan dlm doa arafah tsb? Gak ada kan. Hanya pengakuan dan pernyataan.

Maka, org yg telah membaca semua dzikir2 sunnah setelah shalat, berarti dia telah berdoa. Dzikir2 itulah doanya.  Gak perlu lagi stelah itu berdoa mengangkat tangan dgn sgala permintaan.

Yg gak berdzikir stelah salam, langsung bangkit dan pergi, dialah yg tdk berdoa.

Pemahaman inilah yg tdk duduk dimasyarakat awam.

Tentang menutup kepala:
Menutup kepala adalah kebiasaan para ulama.. bila ada ulama yg keluar rmh tdk menutup kepala, maka ketsiqohan kpdnya akan berkurang...
Rasul sendiri memakai sorban atau imamah...
Tapi itu tdk merusak atau mngurangi pahala shalat sama sekali...