BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Tuesday, October 7, 2014

Postingan tentang POLIGAMI

Saudara dan saudariku d jalan Allah.....😊
Sekedar berbagi pendapat pribadi....
Tentang postingan seputar POLIGAMI 💖

Tiada yg salah dalam poligami karena ia adalah syari'at yang Allah turunkan untuk hambaNya
Allah SWT... Yang Maha Suci yg telah menciptakan kita tentu lebih mengetahui apa yg di perlukan hamba Nya

Rasulullah SAW... Teladan dan panutan kita pun telah memberi tauladan 
Sebuah Rumah Tangga yg Rasulullah bangun bersama istri2 beliau 
Merupakan usrah mubarakah
Rumah tangga yg di liputi cinta dan keberkahan dan keta'atan kpd Allah

Mengapa sering nya postingan poligami isinya menjurus pada hal yg bersifat lucu shg bisa jd bahan tertawa an atau candaan
Bersifat merendahkan
Terutama pada wanita karena takut d dua kan... Karena kurang sempurna sehingga suami melirik kepada wanita lain dlsb 
( Afwan yg ini pengamatan ana pribadi )

Afwan.... 
Bukannya bisa jadi wanita tersebut adalah saudara Anda, istri, ibu, teman atau kerabat kalian?
Yang tentunya kita akan ikut sakit hati jika saudara kita di sakiti 

Dan terlebih penting...
Bukankah syari'at Allah yg Maha Suci wajib kita untuk meridhai ...
Sunah2 Rasulullah SAW harus kita jaga dan jika kita mampu melaksanakan nya sesuai dgn apa yg Beliau contohkan 
Tidak untuk bahan candaan...
Mari ber kaca.... Siapa kah diri kita?
Sanggup kah kita utk mmpertanggung jawab kan nya ?

Saudara dan saudariku yg semoga Allah merahmati

Rizqi kita adalah soal Rasa

Itu artikel dari buku lapis2 keberkahan karangan Salim A. Fillah yg baru saja saya baca
Isinya antara lain...

Aku tahu, rizqiku takkan diambil orang, karenanya hatiku tenang..

Aku tahu, ‘amalku takkan dikerjakan orang, karenanya kusibuk berjuang..
-Hasan Al Bashri-

Uang dlm jumlah yg sama jika di berikan dgn santun dan suasana yg baik akan terasa nikmat nya Rizqi 

Tapi uang dalam jumlah yg sama kalau d berikan dgn cara di lempar dan di caci dia akan menyakitkan hati apalagi nikmat mungkin sakit nya akan teringat sepanjang masa😥

Inilah di antara hakikat rizqi, bahwa ia bukan soal berapa. Sungguh ia adalah nikmat yang kita rasa. Sebab sesungguhnya, ia telah tertulis di langit, dan diterakan kembali oleh malaikat ketika ruh kita ditiupkan ke dalam janin di kandungan Ibunda. Telah tertulis, dan hendak diambil dari jalan manapun, hanya itulah yang menjadi jatah kita. Tetapi berbeda dalam soal rasa, karena berbeda cara menghulurkannya. Dan tak samanya cara memberikan, sering ditentukan bagaimana adab kita dalam menjemput dan menengadahkan tangan padaNya.

Rizqi memiliki tempat dan waktu bagi turunnya. Ia tak pernah terlambat, hanyasanya hadir di saat yang tepat.

“Janganlah kalian merasa bahwa rizqi kalian datangnya terlambat”, demikian sabda Rasulullah yang dibawakan oleh Imam ‘Abdur Razzaq, Ibnu Hibban, dan Al Hakim, “Karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba meninggal, hingga telah datang kepadanya rizqi terakhir yang ditetapkan untuknya. Maka tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizqi, yaitu dengan  yang halal dan meninggalkan yang haram.”

Jika jodoh adalah bagian dari rizqi, boleh jadi berlaku pula kaidah yang sama. Sosok itu telah tertulis namanya. Tiada tertukar, dan tiada salah tanggal. Tetapi rasa kebersamaan, akan ditentukan oleh bagaimana adab dalam mengambilnya. Bagi mereka yang menjaga kesucian, terkaruniakanlah lapis-lapis keberkahan. Bagi mereka yang mencemarinya dengan hal-hal mendekati zina, ada kenikmatan yang kan hilang meski pintu taubat masih dibuka lapang-lapang. Sebab amat berbeda, yang dihulurkan penuh keridhaan, dibanding yang dilemparkan penuh kemurkaan.

Rizqi adalah ketetapan. Cara menjemputnya adalah ujian. Ujian yang menentukan rasa kehidupan. Di lapis-lapis keberkahan dalam setetes rizqi, ada perbincangan soal rasa. Sebab ialah yang paling terindra dalam hayat kita di dunia.

Di atas adalah sebagian postingan Salim A. Fillah 

🔶 Jadi saudaraku....
Jika dikau berharap untuk mendapat kan pendamping lagi

Jemput lah bidadari yg semoga menjadi pendamping dunia akhirat dengan santun... Sesuai syari'at

Didiklah istri dan anak2 untuk jadi calon penghuni syurga...
Berikanlah mereka nafkah yg halal
Jadilah pemimpin yang jujur dan adil dalan rumah tangga kalian
Dan senantiasa bertaqwalah kepada Allah

🔶Untukmu saudariku....
* Isi hari2 kita dengan ibadah dan taqwa
* Raih ridha Allah Swt dan ridha suami
* Jangan lah berlebih lebih an dalam bersikap 
Dalam sebuah hadits yang shahih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ذاق طعم الإيمان من رضي بالله ربا وبالإسلام ديناً وبمحمد رسولاً”
“Akan merasakan kelezatan iman (kesempurnaan iman), orang yang ridha pada Allah Ta’ala sebagai Rabbnya dan islam sebagai agamanya serta Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasulnya“

Tidak terkecuali dalam hal ini, hukum-hukum Islam yang dirasakan tidak sesuai dengan kemauan/keinginan sebagian orang, seperti poligami, yang dengan mengingkari atau membenci hukum Allah Ta’ala tersebut, bisa menyebabkan pelakunya murtad/keluar dari agama Islam, na’uudzu billahi min dzaalik.
 Allah Ta’ala berfirman menceritakan sifat orang-orang kafir,
{ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنزلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ}
“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada ketentuan (syariat) yang diturunkan Allah sehingga Allah membinasakan amal-amal mereka” (QS Muhammad:9).
Oleh karena itu, dalam memahami dan melaksanakan syariat Islam hendaknya kita selalu waspada dan behati-hati dari dua senjata utama godaan setan untuk memalingkan manusia dari ketaatan kepada Allah Ta’ala:

🔶 Jika kalian dan kelga kalian merasa mampu... Silakan laksanakan sesuai yg di tuntunkan Baginda Rasulullah SAW 
Rizqi Allah tidaklah kemana
Jodoh sudah tertulis, dia tak akan lari.... Dan akan datang menghampiri jika itu memang Rizqi mu
Tak ada yang perlu di khawatir kan
Tak perlu banyak cakap yg tak bermanfaat 
Khawatir justru ada yang tersakiti hatinya olehmu dengan ucapan dan candamu 

Jika tidak saya yakin  banyak yg bahagia dengan satu istri 
Tergantung ketakwaan dan keshalihan serta manajemen kita dalam rumah tangga

Wallahu a'lam bishowab
Mohon ma'af jika saya khilaf 
Hamba Allah yg dhaif 

0 comments: